Senin, 02 April 2018

KAU HARUS MALUKU UNTUK MENCINTAIKU

Pagi ketika aku bangun, ketika pintu terbuka, jendela terbuka, aku masih tekun merinduimu. Sesederhana ini mengenang senyummu yang begitu sunyi, atau matamu yang begitu cahaya. Seperti mengenang petaka yang datang beriringan membawa luka yang sungguh berduka. Sebisu ini aku bisa menunggu keributan yang begitu cinta. Atas segala yang terbentuk oleh aksara, kau adalah rasa yang tak dikalahkan oleh hujan atau apapun didunia ini. Pemenang dari semua pemilik kata dan puisi, satu dari jutaan anak Tuhan yang begitu ingin aku miliki. Nona, Yogyakarta sungguh tak mengenal sepi. diindahnya rangkaian angkasa berterbangan banyak bunga-bunga api. Orang-orang ramai berterimakasih untuk para leluhur Yunani, tapi aku masih tersudut seorang diri sembari hatiku sembunyi dihalimuli. Kapan-kapan kau harus mengunjungi Maluku;rumahku ! Akan ku perkenalkan pada dewa-dewa Cinta dipuncak salahutu. Pada leluhurku yang begitu manis ketika berucap mantra dari dalam jantung pulau Ibu. Menghirup romantisnya pamali dan kapata dari rumah-rumah tua di Jaizirah Leihitu. Aku akan minta tabea dari para upu yang berdiam di lounussa. Harumnya fuli akan kusembahkan sebagai tanda bahwa cinta adalah leka heka leka. Akan ku buatkan kadera sederhana dari gaba-gaba, agar kelak kita bisa merayakan semua rasa dengan lawamena. Sebab kau harus maluku untuk mencintaiku. Menjadi hihina dengan kebaya milik ibu, menuangkan pahitnya sopi di pesisir lalau yang putu. Mencicipi asinnya ikan julung dan hambarnya rasa sagu. Sebab kau harus maluku untuk mencintaiku, menantang rasi bintang warisan kepercayaan moyangmu. Percaya pada upu langit dan lanit, Dan mulai menghitung dari san sampai hutu. Atau jika itu memberatkanmu, biarlah aku yang tetap maluku. biarlah aku dibuang di sula atau di pulau buru, hilang di pasir panjang tenggara jauh, lalu ditemukan dihutan gane, aru, atau ema. Biarlah aku jadi togutil, jadi geba, jadi bati, bahkan alifuru hingga jadi bunyi dari tahuri dan tifa kayu. Maka akupun harus maluku untuk mencintaimu. Jadi satu dari seribu jiku, menjaga mahale, mauma, manlia, dan lalau sampai kita Maluku. Jadi satu sebagai parang dan salawaku, jadi rindu dari matamu yang penuh kupu-kupu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Manusia Kemanusiaan Manusia Kemanusiaan Manusia Kemanusiaan Manusia yang hilang Kemanusiaan!!! Manusia Kemanusiaan Manusia Kemanus...